Meniti Kebaikan dengan Metode dan Cara Terbaik

Impian tertinggi di akhir hidup kita adalah meraih ridho Allah. Hal rasional untuk mendapatkannya dengan memperbanyak ibadah yang semoga Allah ridho atasnya. Ibadah selain dalam bentuk ritual khusus seperti shalat puasa zakat, ada juga dalam bentuk umum yaitu melakukan kebaikan. Varian serta jumlah ibadah umum ini banyak sekali. Semua aktivitas kebaikan yang mengarahkan orang pada kebenaran, membantu urusannya, membela haknya, menghindarkan keburukan untuknya, memperbaiki taraf hidupnya, memelihara bumi beserta isinya, dan menginspirasi serta mengajak orang lain pada kebaikan adalah bentuk ibadah.

Badr Group dibentuk atas semangat ini. Dengan tujuan dapat membumikan Islam yang luhur, kami manifestasikan mimpi itu dalam target menciptakan 10 juta kebaikan setiap hari. Sarana yang kami gunakan adalah metode dan cara bernama teknologi.

Mengapa Teknologi?

Kita diajarkan oleh Allah dalam Quran untuk senantiasa mempergunakan cara terbaik, metode paling utama, dan penyampaian yang jelas dalam menyebarkan kebaikan. Allah menceritakan kisah dan dialog dakwah para nabi yang diabadikan dalam Quran untuk memberikan inspirasi pada kita tentang hal ini. Nabi Musa hidup di jaman saat masyarakat sangat terpukau dengan sihir. Maka Allah berikan karunia kepada Nabi Musa dengan mukzizat yang dapat mengalahkan kemampuan para ahli sihir seantero negeri Mesir.

Dalam QS Asy Syu’aro ayat 31 hingga 39 diceritakan peristiwa dan dialog Nabi Musa dan Firaun. Dimana Firaun menantang Nabi Musa untuk menunjukkan bukti kenabiannya. Ia juga mengundang semua ahli sihir serta segenap masyarakat Mesir untuk menyaksikannya.

QS Asy Asyu’aro ayat 31 : Dia (Fir’aun) berkata, “Tunjukkan sesuatu (bukti yang nyata) itu, jika engkau termasuk orang yang benar!”

QS Asy Asyu’aro ayat 36 : Mereka menjawab, “Tahanlah (untuk sementara) dia dan saudaranya, dan utuslah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (pesihir)

QS Asy Asyu’aro ayat 39 : dan diumumkan kepada orang banyak, “Berkumpullah kamu semua,

Dengan momentum itu Allah tunjukkan kuasa-Nya melalui perantara Nabi Musa menggunakan metode yang paling efektif pada masa itu, sihir.

Rasul Muhammad SAW hidup di tengah masyarakat yang sagat kagum dengan para penyair. Propaganda pada waktu itu sangat mudah dan masif dilakukan dengan mempergunakan keindahan syair. Kedudukan penyair yang hebat sangat utama dalam strata sosial masyarakat. Allah berikan karunia dalam bentuk mukzizat Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Quran adalah mukzizat dengan isi, keindahan, struktur tata bahasa, dan kedalaman maknanya jauh melebihi karya syair manusia terbaik.

Nabi Musa dan Nabi Muhammad menggunakan metode dan cara paling utama pada jamannya untuk berdakwah. Maka tugas kita saat ini untuk menggunakan metode dan cara terbaik untuk menyebarkan dan berbuat kebaikan. Jangan sampai metode dan cara-cara utama tersebut digunakan untuk menyebarkan kemaksiatan, fitnah, dan kekejian.

Teknologi, termasuk di dalamnya sofware, hardware, multimedia, social media, digital marketing adalah metode dan cara yang paling efektif saat ini. Mereka yang ingin memberikan manfaat pada orang banyak perlu selalu belajar dan mencari cara terbaik untuk menyebarkan kebaikan, sebagaimana yang dicontohkan dalam dialog para nabi di Quran.

Itulah mengapa kami memilih teknologi sebagai metode dan cara kami dalam ikhtiar melahirkan dan menginspirasi banyak kebaikan.

Tulisan ini juga merefleksikan sebuah postingan yang saya buat 5 tahun lalu tetang ikhtiar meniti 10 juta kebaikan. Deadline kami pada waktu itu sebenarnya di akhir tahun 2020. Nampaknya Allah masih ingin membuka jalan untuk kami terus belajar, makin mendewasa, dan memiliki pondasi yang lebih kokoh dengan belum tercapainya target tersebut di tahun 2020 kemarin.

Namun karena sesuatu sulit dicapailah hal tersebut tepat menjadi target. Yang mampu membuat kita terseret untuk kerahkan yang terbaik dan terpantik semangatnya untuk bergerak. Yang jauhnya jarak garis finish berarti akan banyak sekali pembelajaran yang terpapar di setiap langkah mendekatnya.

Karena hadiah perjalanan menuju tujuan yang paling berharga adalah perjalanan itu sendiri. Rasa senang saat target tercapai bisa hilang pekan berikutnya, tapi pendewasaan selama tertatih tatih menjalaninya akan lekang tak hilang oleh waktu. Berbonus tabungan kebaikan di sisi Allah yang abadi hingga kita temui di hari penghakiman kelak.

Kami belum tahu kapan Allah sampaikan pada milestone pertama kami ini. Terlalu banyak hal yang tak bisa dikontrol. Yang kami bisa kontrol adalah istiqamah pada kemurnian niat. Pada kelurusan cara. Pada kesungguhan usaha. Pada keampuhan strategi. Pada penjagaan diri dari hal-hal yang memancing murka dan berpalingnya Allah dari kami.

Kami juga terus berbuat salah. Namun itu semua tidak ingin menjadi penghalang tuk terus bergerak. Salah adalah keniscayaan. Bergerak tidak bergerak kita, berbuat salah adalah kepastian. Tak terhitung kesalahan, kerugian, kekeliruan, kedzaliman, dan kealpaan yang saya telah lakukan. Semoga Allah ampuni. Semoga Allah berikan kesempatan dan kemudahan untuk memperbaiki. Semoga Allah jadikan semua itu sebagai jalan untuk selalu butuh mendekat pada-Nya, tidak merasa tinggi, tidak merasa aman, hingga berlalunya hari adalah rangkaian proses perbaikan.

Tetap semangat meniti berjuta juta kebaikan kini dan seterusnya.

Leave a Reply