Salah satu kunci dalam dunia entrepreneurship adalah bagaimana kita mampu membangun tim yang hebat untuk bersama-sama bergerak dalam membangun bisnisnya. Namun bagi sebuah startup yang baru memulai bisnis, kita seringkali berhadapan dengan banyak kendala dalam merekrut tim yang berisi talenta terbaik untuk startup kita. Bagaimana tidak kesulitan, karena dalam benak kita, startup kita akan bersaing dengan banyak sekali perusahaan besar, baik skala internasional maupun nasional yang juga ingin mengincar talenta terbaik anak muda Indonesia. Lalu bagaimana kita bisa bersaing dalam merekrut talenta terbaik tersebut? Sementara kita tahu bahwa sebuah startup adalah sebuah entitas baru yang pada umumnya belum punya kelapangan finansial untuk memberikan gaji besar, belum punya kantor keren yang menawarkan kenyamanan, hingga belum bisa memberikan tunjangan ataupun fasilitas lainnya yang biasa menjadi daya tarik bagi banyak perusahaan-perusahaan besar di luar sana.
Alhamdulillah berkat ijin dan pertolongan Allah, Badr Interactive selama perjalanannya sering kali bisa mengundang talenta-talenta terbaik untuk bergabung dan bersama-sama berjuang walaupun kami juga masih terus belajar untuk bisa menjadi lebih baik dalam hal ini. Tentunya kami juga punya keterbatasan dari sisi finansial, infrastruktur kantor, hingga iming-iming tambahan lainnya seperti startup di fase awal pada umumnya. Setidaknya ada dua hal paling minimal menurut saya yang bisa menjadi sarana bagi sebuah startup untuk bisa merekrut talenta terbaik sehingga bisa menjadi tim dalam startup kita: yang pertama adalah visi startup tersebut, yang kedua adalah seberapa menarik kita untuk bisa membuat orang lain ingin bekerja bersama diri kita.
Seberapa Menarik Visi Startup Kita
Kita memiliki kemungkinan lebih besar untuk bisa menarik talenta terbaik ketika kita bisa menjelaskan mengapa visi misi startup kita menarik bagi mereka. Bukan sekedar susunan kalimat klise yang menarik secara umum, tapi tentang bagaimana kita bisa menginternalisasikan visi dan misi pendirian startup kita merupakan sebuah hal yang penting untuk dikerjakan yang ternyata kita sadari belum ada atau masih sedikit orang yang mengerjakannya. Ketika talenta potensial yang kita ingin ajak untuk bergabung menunjukkan ketertarikan dan semangat yang sama, maka ini adalah indikator bahwa ia bisa menjadi pondasi kokoh bagi startup kita. Mereka yang termotivasi oleh sesuatu yang lebih permanen dan kokoh akan bisa memberikan performa yang bagus karena mereka tidak hanya bekerja untuk melaksanakan tugasnya saja, tapi mereka sedang bererja untuk membangun sebuah tujuan yang juga menjadi tujuan hidupnya.
Banyak saya dengar cerita dan temui sendiri orang-orang yang telah mendapatkan kemapanan dalam pekerjaannya, tapi dapat dengan mudah meninggalkan itu semua untuk bisa mengejar impian yang mungkin menurut orang kebanyakan tidak masuk akal. Saya beberapa bulan yang lalu menjadi pembicara bersama dengan Ridy Lie di acara Backstage Yogjakarta, mantan former software engineer di Amazon yang sudah punya pengalaman lebih dari 10 tahun di Sillicon Valley namun kembali ke Indonesia, tinggal di Sukabumi untuk menjadi pengajar di SMA kota tersebut. Hal itu adalah panggilan hatinya untuk bisa mencetak talenta-talenta terbaik Indonesia yang dimulai dengan kualitas pendidikan yang baik. Ia bermimpi anak-anak yang dididiknya saat ini bisa menjadi sosok yang banyak mendirikan startup bisnis di Indonesia yang berskala internasional. Hal tersebut adalah salah satu contoh bagaimana visi hidup bisa menjadi sebuah alasan yang mengalahkan faktor-faktor lain sebagai pertimbangan dalam memilih karir.
Sebelum kita mampu menarik talenta terbaik dengan visi dan misi startup maka hal paling pertama yang perlu kita lakukan adalah menjadikan visi dan misi startup tersebut menjadi sebuah hal yang terinternalisasi mendalam dan kokoh dalam diri kita. Jika kita masih ragu dan mempertanyakan tentang mengapa kita mendirikan startup kita tersebut, maka itu salah satu ciri kita belum terinternalisasi dengan visi dan misi startup kita. Mereka yang sangat yakin dan termotivasi dengan tujuan startup mereka akan dapat menceritakan visi dan misi startup mereka dengan baik yang kemungkinan besar dapat membuat orang lain terinspirasi dan ingin juga mewujudkan atau membantu mewujudkan visi dan misi tersebut. Bagaimanapun salah satu skill penting seorang entrepreneur adalah story telling, disinilah salah satu sarana aktualisasi kemampuan story telling kita.
Seberapa Menarik Kita sebagai Seorang Partner Kerja
Sudah menjadi hal yang lumrah, orang akan mencari tempat dimana ia bisa berkembang dan meningkatkan kapasitasnya. Salah satu ciri tempat dimana ia bisa berkembang dan meningkatkan kapasitas adalah tim yang akan bekerja bersamanya. Maka pastikan diri kita atau tim yang ada di startup kita saat ini cukup menarik baik talenta-talenta terbaik untuk bergabung dengannya. Kita tentunya faham dengan kecenderungan tim terbaik akan menarik bagi orang-orang untuk bisa masuk dan berkembang bersama dengan tim tersebut. Ketika saya masih di bangku kuliah, tim dengan anggota orang-orang terbaik akan menjadi tim yang paling diminati dan yang paling cepat terpenuhi kuota jumlahnya. Kita akan melihat dan mengukur seberapa berkualitas orang-orang yang sudah ada saat ini, maka itu akan jadi sebuah “jaminan” bahwa tingkat keberhasilan tim tersebut menjadi lebih besar.
Banyak para investor yang akan tertarik jika di dalam tim sebuah startup bergabung orang yang memang sudah sangat ahli dan punya portfolio dalam membawa startup yang didirikan menuju kesuksesan, atau minimal sudah didukung dan diinvest oleh investor kredibel sebelumnya. Misalnya venture capital di Sillicon Valley pasti sangat tertarik bergabung dengan startup yang sudah didukung penuh oleh investor ahli seperti para tech investor yang banyak dilabeli dengan sebutan “the midas” karena hal tersebut bisa jadi salah satu jaminan bahwa mereka mendukung tim yang potensial dan punya peluang besar untuk sukses.
Yang bisa kita lakukan sebagai entrepreneur muda saat ini adalah jadikan diri kita menjadi orang yang menarik secara kapasitas dan kredibilitas sehingga membuat orang tertarik untuk bekerja bersama kita. Jika sulit dan butuh waktu sangat lama coba dengan sekuat tenaga ajak orang dengan tipikal tersebut dalam tim sebagai co-founder, tentunya pertimbangkan juga kecocokan visi, kebutuhan keahlian yang dapat diberikan, dan juga komitmennya. Dengan cara tersebut kemungkinan kita kita bisa menarik talenta-talenta terbaik untuk bergabung bersama tim kita akan semakin besar.
Dua faktor tersebut bukanlah syarat pasti untuk memperoleh keberhasilan menarik talenta terbaik untuk menjadi tim kita, tapi dua faktor tersebut memegang peranan penting dalam probabilitas keberhasilan kita. Banyak faktor penting lainnya yang jika ada tentunya akan memperbesar probabilitas kita seperti kemampuan kita untuk mendeteksi talenta terbaik sedini mungkin, bagaimana brand kita bisa dikenal oleh orang-orang disekitar kita, dan juga bagaimana kita memperlihatkan bahwa kita bisa memperoleh keberhasilan-keberhasilan kecil untuk sedikit demi sedikit mencapai tujuan kita. Di luar itu, kebutuhan dasar seperti gaji yang wajar dan cukup untuk operasional hidup dan tunjangan wajib sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan Indonesia sudah harus kita penuhi. Kalaupun belum mampu, kita proyeksikan dalam waktu dekat untuk mampu memenuhi hal tersebut. Dan juga ingat ini baru proses perekrutan, karena setelah proses perekrutan ada tantangan yang jauh lebih besar lagi, bagaimana cara menjaga dan meningkatkan potensi yang dimiliki oleh tim untuk meningkatkan kinerja startup kita.