Belajar dari Sosok Bahar

Salah satu yang menyenangkan dari membaca novel adalah tenggelam dalam cerita yang dibuat oleh penulis lalu tanpa sadar beberapa pelajaran dan nilai positif dari sang penulis dapat meresap pada kita. Jika nilai-nilai yang ia masukkan dalam tiap cerita dapat membuat orang lebih baik maka betapa banyak kebaikan yang bisa mereka hasilkan. Lebih lagi mengajarkan nilai melalui cerita itu efektif, ia tidak terkesan menggurui tapi tetap bisa menginspirasi.

Saya pekan lalu baca novel Tere Liye berjudul Janji. Cerita tentang seorang pemuda sebatang kara yang tadinya nakal sekali berubah menjadi sosok yang banyak berjasa untuk kehidupan orang karena memegang teguh janji pada gurunya.

Bahar mengawali perjalanannya dengan dikeluarkannya ia dari pesantren tempatnya belajar karena kenakalannya yang sudah kelewat batas. Karena kenakalannya ,membakar satu gedung pesantren dan menewaskan 1 orang santri. Gurunya yang semula berjanji tak akan pernah menyerah mendidik setiap muridnya terpaksa membiarkannya pergi, namun ia memberikan pusaka 5 nilai yang harus Bahar laksanakan dimanapun ia berada sebagai syarat Bahar bisa pergi.

Pusaka itu adalah :

  1. Selalu hormati dan bantu tetanggamu
  2. Selalu lindungi yang lemah dan teraniaya
  3. Senantiasa jujur dan tidak pernah mencuri
  4. Bersabar atas apapun ujian
  5. Bersedekah, bersedekah, dan bersedekah

Dengan menunaikan janji itu, perjalanan Bahar membawa transformasi dirinya dari pemuda nakal, pemabuk, dan suka berkelahi, menjadi seorang yang kebaikannya bahkan menginspirasi banyak orang.

Ada banyak segmen cerita di mana Tere Liye dapat menyisipkan nilai-nilai tentang penghormatan tentangga, membantu kaum lemah, kejujuran, kesabaran, dan kedermawanan dengan sangat apik. Mulai dari cara Bahar berkorban untuk tetangganya sehingga rela dipenjara, keberanian Bahar melindungi mereka yang lemah teraniaya di penjara biarpun nyawa taruhannya, kejujurannya dalam membangun bisnis reparasinya, perjalanannya untuk sabar atas kehilangan istrinya, hingga kemurahannya yang tak masuk rasio kita di akhir segmen hidupnya.

Saya banyak tertampar dan malu sendiri ketika membaca perjalanan ceritanya. Kisah tentang kebaikan murni yang akan dapat menginspirasi orang lain untuk ikut tergerak berbuat baik. Salah satu yang membekas adalah saat Bahar dibela oleh ratusan napi ketika harus menghadapi geng napi yang ingin menghabisinya. Pembelaan itu terjadi karena kebaikan Bahar selama ini selalu membela mereka yang teraniaya di penjara. Ada juga penggalan kisah ketika ratusan jamaah mesjid tempat Bahar tinggal berlomba-lomba ikut patungan uang untuk membeli rumah sebagai lokasi bernaung panti asuhan yang selama ini Bahar bantu. Itu terjadi karena sudah sangat dermawan kepada masyarakat sekitar mereka.

Salah satu perenungan seselesai menamatkan cerita ini adalah motivasi untuk lebih peka membantu mereka yang lemah. Juga motivasi menjadi tetangga yang memuliakan tetangga lainnya, komitmen untuk menjaga kejujuran dan kesabaran, serta meningkatkan lagi standar berbagi untuk sesama. Banyak teguran kecil dan nasehat akan kita dapatkan tentang kemurahan hati dan kebutuhan mengikis egoisme agar dapat ringan membantu dan berkorban untuk orang lain.

Sulit sekali untuk meniru nilai-nilai kebaikan yang ada dalam cerita ini 100%. Pertama karena ini cerita fiktif, kedua karna segala yang melekat dalam diri Bahar diset oleh penulis sebagai pribadi yang tanpa beban dan sangat bisa mereset hidupnya berkali-kali. Ia lahir sebatang kara, tak punya keluarga, sahabat, atau kerabat. Atribut-atribut itu di mata kita adalah bentuk kehidupan yang sangat menyedihkan, tapi ternyata dilekatkan atribut itu dapat membuat Bahar mampu menjalankan janji-janjinya.

Semoga penambahan motivasi menjadi lebih baik ini bisa terealisasi dan konsisten. Memang atribut diri yang melekat pada diri kita beda dengan Bahar, tapi kita tetap bisa optimalkan nilai-niali kebaikan sesuai dengan peran kita saat ini.

Membaca novel yang menginspirasi kebaikan menjadi tambahan motivasi supaya bisa punya kemampuan menulis dan merangkai cerita yang berisi nilai kebaikan. Lalu dengan itu menginspirasi orang lain untuk membaik, hingga bisa menjadi pahala jariah atasnya.

Leave a Reply