Lesson Learned Hari Pertama 500 Accelerator : Ekosistem

Salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang seseorang, pun juga perusahaan, memang tidak dapat dipungkiri adalah ekosistem. Itulah hal pertama yang saya rasakan secara signifikan ketika mengikuti program 500accelerator di hari pertama di kantor 500 startup. Program ini mengumpulkan total 52 startup yang telah diseleksi dari ribuan startup dari seluruh dunia selama 4 bulan lebih (katanya sih tingkat konversi seleksinya di angka 3% dari seluruh pendaftar). Alhamdulillah bisa berkesempatan ikut program ini dari jalur khusus. iGrow salah satu startup Badr Interactive yang diikutkan di program ini, tidak mendaftar tapi diundang oleh mereka untuk ikut programnya.

Di hari pertama saya belum bisa berkenalan dengan seluruh startup yang ada di sana, baru beberapa saja, tapi sudah membuat saya merasa sangat bersemangat dan tertantang. Pertama mereka datang dengan ide yang sangat bervariasi, tentunya mereka adalah yang terbaik dalam kategori ide dan bidang mereka dari yang telah mendaftar. Diferensiasi ini adalah bahan baku untuk menciptakan kreativitas, kolaborasi, dan memperkaya wawasan tentunya. Kedua, mereka rata-rata sudah punya traction/trafic/capaian konkret yang bagus. Ada salah satu startup dari India yang saya temui, namanya Transtutor, mereka membuat sistem artificial intelligent untuk menjadi teaching assitant bagi mahasiswa-mahasiswa di college atau perguruan tinggi. Dasyatnya belum 2 tahun mereka beroperasi sudah bisa mendapatkan 20 ribu orang siswa dan sebagian besar dari Amerika Serikat. Ketiga, karena basis mereka adalah perusahaan teknologi, banyak produk-produk teknologi keren yang ternyata tidak hanya berhasil dibuat (tidak hanya berhenti di tataran riset) tapi juga bisa bekerja di pasaran. Ada startup dari Kanada, namanya Angel Sensor, mereka buat wearable device untuk memonitor kesehatan mereka, sudah dipasarkan dan dipakai oleh ribuan orang di seluruh dunia. Jadi sepertinya waktu-waktu selama program ke depan akan menjadi waktu bagi saya juga untuk belajar kepada mereka semua.

Jadi memang begitulah cara accelerator bekerja, mereka menciptakan sebuah ekosistem kondusif yang membuat pertumbuhan sebuah startup bisa mencapai level paling optimal. Program accelerator yang saya ikuti ini bukanlah program short course dimana kami diberikan materi setiap hari, tapi adalah program pendampingan, monitoring, networking, dan penyediaan berbagai akses bagi kami untuk berkembang. Karena kamilah yang tahu apa yang harus dilakukan untuk startup kami, maka kamilah yang harus proaktif menjemput fasilitas tersebut. Mereka mengilustrasikan diri mereka sebagai restoran prasmanan, dimana mereka menyajikan semua menu yang dimiliki, dan kita mengambil apa yang kita butuhkan. Plus jika ada kebutuhan kita yang belum ada di menu kita bisa memintanya kepada mereka.

Pekan ini adalah pekan pertama program, tapi kami sudah dituntut untuk bisa melaksanakan beberapa tugas seperti persiapan pitching di sesi welcome night (insyaAllah malam ini), perencanaan KPI dan matriks growth startup kita, dan persiapan pertemuan pertama dengan mentor pendamping. InsyaAllah saya memprediksi dengan atmosfir menekan dan menantang ini akan dapat belajar secara intensif bagaimana cara menjalankan dan menumbuhkan startup dengan cara yang lebih optimal. Sebenarnya salah satu yang insyaAllah akan saya “eksploitasi” dari program ini adalah akses dan resource yang mereka miliki. Tentang akses-akses venture capital dan entrepreneur yang sudah sukses yang mereka miliki, tentang knowledge resource yang mereka miliki, tentang pengalaman banyak mereka dalam mendampingi lebih dari 1300 perusahaan selama ini, dan hal-hal lainnya. Ilmu dan akses ini insyaAllah akan dibawa ke Indonesia untuk bisa disharing dan ditularkan kepada para founder-founder startup teknologi Indonesia lainnya.

O ya selain di program ini saya juga sangat ingin bisa berkunjung, silaturahim, dan diskusi dengan para pelaku industri teknologi di San Francisco atau Sillicon Valley. Mungkin insyaAllah akan dimulai dari orang-orang kelahiran Indonesia yang bekerja dan menetap di perusahaan-perusahaan besar di sini seperti Google, Facebook, Amazon, dll. Jadi kalau ada kenalan orang Indonesia di sini yang bisa saya akses dan diskusi akan sangat bermanfaat sekali, bisa beritahu saya secara langsung di senjaya@badr-interactive.com atau komentar di kolom komentar di bawah 🙂