“Dulu waktu lagi ngafal Quran pertama kali, sehari bisa hafal berapa paling banyak Bunda?” tanya saya penasaran ke Bundanya anak-anak.
“1/2 halaman, waktu masih kecil kelas 2 SD”, jawabnya.
“Trus waktu udah terbiasa ngafal paling banyak berapa halaman sehari?” tanya saya lagi.
“Kalo lagi fokus bisa 10 halaman sehari” jawabnya santai.
“whoaaa”, lalu saya tercengang.
Saya coba ngafal setengah halaman sehari saja rasanya setengah mati. Ternyata buat yang memang sudah terbiasa, lalu akhirnya standarnya metinggi, 10 halamanpun bisa.
Begitulah manusia, ia bisa terus menaikkan standar kapasitasnya dengan pembiasaan diri. Konsisten, tekun, terus menerus.
Dulu saya selalu heran, di video-video kok bisa ada orang yang pull-up bisa puluhan kali. Itu tangannya terbuat dari apa ya. Saya pernah coba pull-up sampai kepala benar-benar naik di atas bar-nya satu kali saja udah gemeteran.
Ternyata kembali lagi kuncinya konsisten membiasakan.
Tiga tahun lalu saya memulai rutin latihan pull up di rumah. Tempel pull up sederhana bar di dapur. Minimal ketika ke dapur untuk ambil makanan atau ketika mau mandi jadi mudah pull up sebentar.
Mulai dari satu kali pull-up. Lalu selang sepekan, ditambah 1 lagi jumlahnya. Ternyata semakin terbiasa semakin mudah. Sekarang ini sudah bisa pull-up sekitar 20 kali sekali naik. Kalau lagi rajin total bisa 100-200 pull-up dilakukan dalam 5-10 set.
Ternyata sesuatu yang kita lihat besar susah dan hampir gak mungkin kita lakukan jaraknya dengan kita saat ini adalah mencoba pertama kali dan konsisten. Tapi waktu sebagai syarat mutlak konsistensi yang bikin kita ga tahan kemudian berhenti mencoba.
Pencapaian besar dititi oleh langkah-langkah kecil. Kalau kata orang ada yang mengalami “overnight success”, buat saya dibalik itu sudah ada ratusan bahkan ribuan malam ikhtiar yang ia lakukan tak diketahui oleh kita.
Maha Besar Allah yang menciptakan manusia dengan kemampuan belajar, beradaptasi, dan bertumbuhnya. Bagi mereka yang mau mengoptimalkan, sesuatu yang sulit bisa mudah, sesuatu yang gak mungkin bisa jadi biasa.
Lalu kembali ke intro tulisan ini di awal, jangan menyerah jika sekarang cuma bisa menghafal quran sedikit dan progres stuck. Yang penting konsisten. Sekali lagi yang penting konsisten. Nanti biasa, kalau sudah biasa nanti makin ahli. Sebuah penghiburan sekaligus pengingatan.