Site icon Catatan Andreas Senjaya

Menjalani Hidup Seperti Membuat Titik-titik Setiap Harinya

Berita kepergian Ashraf Sinclair kemarin meninggalkan kesedihan bagi banyak orang. Tak terkecuali teman-teman yang bergerak di dunia startup digital.

Beliau pernah jadi partner di 500 Startups Asia Tenggara. Kami pernah bertemu beberapa kali di forum2 500 Startups. Orangnya ramah dan humble sekali.

Satu pelajaran yang kita dapatkan : kematian bisa datang kapan saja. Baik Tua muda, rajin olah raga ataupun tidak. Buat kita merenung, sudah siapkah kita kalau Allah panggil hari ini.

Perjalanan bersiap bukan sebuah rencana yang kita terus bayangkan hari ini lalu diharapkan terjadi suatu saat nanti. Ia adalah usaha hari ini.

Saya teringat ada poin menarik dalam buku The Courage to Be Disliked karya Ichiro Kishimi. Perjalanan menjalani hari demi hari seperti pekerjaan membuat titik demi titik, bukan garis.

Tiap hari adalah titik baru. Titik yang utuh, komplit, dan sempurna seperti perumpamaan hari yang dapat dijalani optimal dan utuh.

Jika Allah beri umur lagi besok, kita bersiap membuat titik lainnya.

Tidak seperti garis, titik tidak bergantung dari mana sebelumnya, dan akan kemana setelah ini. Sekelam apapun kita hari kemarin, atau kegundahan esok yang masih ghaib, orientasi kita adalah membuat titik terbaik baru setiap hari. Bukan meratapi kemarin dan cemas akan esok.

Tiap hari adalah titik baru, yang juga lembaran baru.

Kadang titik kita hari ini tidak sempurna, sempoak sana sini. Sebagaimana ada hari dimana kita gagal, salah, tidak optimal, mengecewakan. Ambil pelajaran, besok kita berusaha terbaik buat titik yang lebih bagus.

Jika besok ibadah dilakukan yang terbaik, amanah dituntaskan, melakukan seoptimal-optimalnya peran sebagai suami, ayah, anak, atau sahabat. Maka titik yang tercipta bisa makin komplit dan sempurna.

Saat ternyata Allah berkehendak panggil kita di hari itu, kita sedang berada pada usaha terbaik tuk buat hari ini paling bermakna. Tiap hari adalah usaha mengkomplitkan hidup di hari itu.

Semakin banyak titik yang kita buat dengan usaha terbaik, lama-lama gak kerasa kita sudah buat sebuah pola garis dari titik-titik itu. Dan mungkin jadi sebuah garis indah, yang makin lama makin menukik ke atas. Pertanda kita membaik tiap hari.

Di penghujung hari ini kita sudah hampir selesai mengukir titik. Apapun hasilnya jadikan pelajaran. Mari besok kita torehkan titik terbaik lain yang bisa kita buat jika masih Allah beri kesempatan.

Exit mobile version