Dalam setiap pencapaian kita, senantiasa ada bantuan, peran serta, bahkan pengorbanan orang lain di dalamnya.
.
Sering kali karena tertutupi oleh label, pujian, dan sederet manfaat yang kita dapatkan atas sebuah pencapaian atau prestasi, kita akhirnya terbiasa melihat tinggi diri kita. Padahal kelihatan tingginya diri kita adalah karena kita berdiri di atas banyak orang yang membantu, mendorong, dan berkorban tuk kita.
Teringat saya pada salah satu momen besar di masa saya kuliah, saat ikut kompetisi mahasiswa berprestasi Fakultas dan dilanjutkan ke level kampus. Kalau dirunut dalam prosesnya, luar biasa buanyaak sekali orang-orang yang terlibat membantu saya hingga sampai pada capaian itu.
Saya ingat jelas repotkan Bu Kasiyah, Pak Adila, hingga Pak Yugo untuk bantu review karya tulis saya.
Terekam jelas saya rutin repotkan Kak Jonathan dan Pak Ruli tuk jadi mentor bahasa Inggris saya.
Saya ingat semua teman-teman FUKI Fasilkom, teman-teman BEM, teman-teman asrama yang rela direpotkan review presentasi dan dukung saat presentasi.
.
Begitu juga saat kami mendirikan Badr Interactive hingga melahirkan beragam produk yang akhirnya saat ini satu persatu telah mulai mengokoh seperti iGrow, Badr Academy, Yawme, Teman Bisnis, dll. Jika ada prestasi dan pencapaian yang akhirnya disematkan labelnya ke saya personal, sesungguhnya porsi saya hanya butiran kecil, sebagian besar adalah kulminasi usaha dan perjuangan semua anggota tim yang terlibat.
.
Dan semua itu bukan cuma tentang sekedar jerih payah orang lain yang labelnya sampai ke pundak kita, tapi bahkan ada pengorbanan orang lain. Mereka yang mau berkorban padahal tak dikenal, mereka yang rela tiarap padahal tak terangkat. Merekalah yang lebih pantas dapat label lebih tinggi di sisi Allah, dibandingkan kita yang sudah dikenal dan dapat label di dunia.
.
Nasehat untuk diri saya sendiri dan kita semua, tinggi dan jauhnya langkah kita bukan karena hebat dan pintarnya kita semata, itu porsinya kecil sekali. Yang lebih besar adalah ijin Allah, bersama dengan deretan nama tak terhitung yang menjadi pundak tuk kita menjejak.
Tetap merasa kecil tapi tidak rendah diri, gak bangga berlebihan tapi tetap optimis percaya diri. Karena bisa jadi besarnya kita di dunia ternyata tak sebesar itulah kita di akhirat kelak. Sementara mereka yang dikenal kecil di dunia, bisa jadi jauh lebih besar berlipat2 derajatnya dibanding kita di akhirat kelak.