Selamat Jalan Bang Arief

Suasana malam hari ini terasa kelam di hati, mendapat kabar guru saya, Dr. Arief Munandar meninggal dunia.

Beliau adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam perjalanan mendewasa saya. Sedari masih mahasiswa saat berkenalan dengan beliau di RK begitu banyak dapat pelajaran, terinspirasi dari value, ilmu, dan teladan beliau.

Belum cukup kebersamaan selama setahun lebih di asrama pembinaan RK saat masih mahasiswa, saya ikut berguru lagi bersama beliau sepekan sekali di rumahnya. Saya mungkin termasuk salah satu murid-murid generasi awal beliau buat kelompok pengajian. Beliau punya banyak murid hingga kini, ratusan jumlahnya. Dari founder startup unicorn, petinggi BUMN/BUMD, profesional sukses, politisi baik pro maupun oposisi Pemerintah, akademisi brilian, hingga mahasiswa baru pernah jadi murid beliau. Dalam sepekan saya dengar 7 jadwal ngisi pengajian untuk lebih dari 100 orang murid2nya. Sebuah dedikasi yang tak terbantahkan dan dibuktikan langsung dengan tindakan konkretnya.

Banyak kebiasaan saya tentang produktivitas yang terinspirasi dari beliau. Bertahun-tahun sejak beliau ajarkan, masih saya terapkan sampai sekarang. Tepatnya 12 tahun sejak saya pertama bertemu beliau.

Beliau sosok yang menguatkan dan dampingi ketika saya beranikan diri berkenalan dengan orang tua dan keluarga istri saya. Hadir sebagai orang tua, guru, dan juga abang di momen penting proses pernikahan saya.

Banyak nasehat dan perkataan beliau yang masih terngiang dan terhujam hingga kini tidak saya lupakan.

Sosok yang menjadi teladan saya belajar tentang profesionalitas, kepemimpinan, kedisiplinan, ketangguhan, perjuangan, dan kesungguhan membangun generasi masa depan.

Beliau punya standar tinggi dan keras, tapi dengan kerasnya itu menggembleng saya dan teman-teman jadi tidak lembek, supaya jadi makin tinggi standarnya, supaya bisa jadi lebih baik kualitasnya, supaya makin besar kontribusinya.

Bang Arief tentu bukan sosok sempurna, kami juga sering berbeda pandangan pada banyak kesempatan. Namun kesungguhan dan totalitas beliau dalam menjalani sesuatu adalah hal universal yang dapat dirasakan semua yang pernah berinteraksi dekat terlepas di mana posisi mereka.

Menyesal lama belum sempat bertegur sapa lagi dengan beliau hanya untuk sekedar meminta maaf. Belum bisa optimal untuk ikut menopang dan membesarkan mimpi2 besarnya. Belum jadi murid yang bisa membuat beliau tersenyum bangga karena hasil tempaannya dapat mulai merekah.

Ke depan beliau akan tetap jadi sosok dengan banyak keteladanan di dalam dirinya.

Ke depan nilai, mimpi, ilmu, dan karya beliau insyaAllah akan diteruskan oleh kami ratusan murid-muridnya.

Ke depan beliau insyaAllah akan menuai banyak buah kebaikan dari setiap manfaat ilmu dan karya para murid-muridnya.

Semoga Allah berikan balasan terbaik untuk semua ilmu, amal, dan kontribusi Bang Arief. Semoga Allah ampuni kesalahan dan kekhilafan beliau.

Semoga Allah ijinkan kami bisa bertegur sapa lagi di tempat terbaik. Di surga-Nya tempat di mana kami ingin mengenang masa kebersamaan dan bercengkrama dalam kehangatan.

Selamat jalan Bang Arief.

Leave a Reply